Tokopedia

Tokopedia
Jas Hujan

Uji Hidrokarbon

Cara
1.      Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan komponen utama gas alam.
Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh.

2.      Hidrokarbon dan Senyawa Turunannya
Hidrogen dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu:
     1.   Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik. Golongan ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka. Yang termasuk hidrokarbon alifatik adalah alkana, alkena, dan alkuna.  
     2. Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar atau lebih.
     3.    Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya digunakan/digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilih–ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena sifat fisika dan kimianya yang khas.
                Sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas. Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang berarti kurang reaktif.
          Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu cincin. Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai lurus atau rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti dari tiap atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom karbon lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atom karbon yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain (Saputra, 2011).

3.      Reaksi – Reaksi Senyawa Hidrokarbon
Reaksi senyawa hidrokarbon pada umumnya merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen. Ada beberapa jenis reaksi senyawa hidrokarbon, diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi, oksidasi dan eliminasi.
            1.      Reaksi Subtitusi
           Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain. Reaksi substitusi umumnya terjadi pada senyawa yang jenuh (semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal), tetapi dengan kondisi tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak jenuh.
            2.  Reaksi Adisi
            Reaksi adisi terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua atau rangkap tiga, senyawa alkena atau senyawa alkuna, termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain. Dalam reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
             3.   Reaksi Eliminasi
             Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan tunggal berubah menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil. Jadi, eliminasi merupakan kebalikan dari adis.
             4.   Reaksi Oksidasi
             Apabila senyawa alkana dibakar menggunakan oksigen, senyawa yang dihasilkan ialah karbon dioksida dan air. Reaksi tersebut dikenal dengan reaksi oksidasi atau pembakaran.
      (Wulandari, 2010).

4.      Uji NaOH
Alkana yamg merupkan hidrokarbon tak jenuh yang berasal dari aldehid dapat larut dan direaksikan dengan asetaldehid. Alkana dan hidrokarbon lainnya sukar larut dalam pelarut polar, tetapi lebih mudah untuk larut dalam pelarut nonpolar (Maria, 2010).

5.      Uji Asam Sulfat
Uji asam sulfat menghasilkan suatu senyawa alkil hirdosulfat yang diperoleh dari suatu alkana (senyawa dengan ikatan tunggal). Hal ini dikatakan bahwa alkana dengan ikatan tunggal masih mampu bereaksi dengan asam sulfat walaupun dalam jumlah sedikit atau terjadi reaksi pengsulfonatan. Uji asam sulfat dilakukan dengan mereaksikan sampel hidrokarbon dengan asam sulfat pekat (Febrian, 2009).

6.      Uji Bayer
Uji bayer merupakan suatu uji untuk menunjukkan kereaktifan hidrokarbon alifatik, alisiklik, dan aromatik tehadap oksidator KMnO4 yang merupakan katalis. Contohnya, jika alkena dioksidasi menggunakan pereaksi bayer maka akan menghasilkan glikol dengan menghilangkan warna dari reagen Bayer  (Saputra, 2011).

7.      Sumber Energi Alternatif dari Hidrokarbon

Sumber energi alternatif ada berbagai macam antara lain panas bumi, gas alam, nuklir, biofuel dan batubara. Salah satu sumber energi yang berpeluang mempunyai potensi besar untuk menggantikan peranan BBM adalah batubara mengingat ketersediaannya di Indonesia yang sangat berlimpah. Peranan batubara sebagai sumber energi sampai saat ini belum menjadi prioritas utama, baik pada industri maupun dalam rumah tangga. Faktor yang menyebabkan adalah bentuk batubara yang berupa padatan sehingga dapat menyulitkan penggunaannya dalam rumah tangga. Kendala tersebut dapat diatasi bila batubara yang terbentuk padat dapat menghasilkan bahan bakar yang berbentuk cair sehingga dapat digunakan secara meluas untuk berbagai pihak (Ekawati, 2010).

Referensi :
Ekawati, Anik. 2010. Karakterisasi Biomarka Hidrokarbon Aromatik dan Keton/Ester Batubara Coklat (Brown Coal) dari Samarinda, Kalimantan Timur. Surabaya: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Febrian. 2009. Uji Asam Sulfat. http://febrian..wordpress.com. Diakses pada : 7 Januari 2013.
Maria. 2010. Laporan Praktikum Uji Hidrokarbon. http://maria.010.wordpress.com. Diakses pada : 7 Januari 2013.
Polban, Himka. 2010. Laporan Reaksi Senyawa Hidrokarbon. http://himka1polban .word press.com. Diakes pada : 16 November 2012.
Saputra, Dana Adrian. 2011. Laporan Identifikasi Hidrokarbon. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Wulandari, Arya. 2010. Laporan Hidrokarbon Tekkim Unjani. http://www.scribd. com. Diakses  pada : 16 November 2012.
Cara
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment