Tokopedia

Tokopedia
Jas Hujan

Reaksi Substitusi Lengkap

Cara

ABSTRAK

Reaksi substitusi merupakan reaksi yang melibatkan penggantian atom atau gugus atom pada molekul dengan atom atau gugus atom lainnya. Tujuan percobaan ini adalah untuk mempelajari bagaimana terjadinya reaksi substitusi pada sampel yang digunakan yaitu pembuatan asam sulfanilat (C6H5NH2SO3) dari persenyawaan anilin (C6H5NH2) dan asam sulfat (H2SO4). Bahan utama yang digunakan adalah asam sulfat (H2SO4) dan anilin (C6H5NH2). Peralatan yang dipakai adalah gelas ukur, erlenmeyer, beaker glass, termometer, gabus, kertas saring, corong gelas, pipet tetes, bunsen dan penangas pasir. Metode percobaan yang digunakan yaitu filtrasi dan kristalisasi. Percobaan ini dilakukan dengan cara mencampur 5 ml anilin ke dalam 6 ml asam sulfat sambil didinginkan dalam air lalu campuran dipanaskan dalam penangas pasir selama 40 menit pada temperatur 180 oC. Pada percobaan ini diperoleh massa kristal asam sulfanilat praktek sebanyak 7,53 gram sedangkan secara teoritis 9,48732 gram sehingga diperoleh persen ralat sebesar 20,59%.

Kata kunci : anilin, filtrasi, kristalisasi, substitusi, sulfanilat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Istilah sulfonasi terutama digunakan untuk menyatakan reaksi-reaksi yang menggunakan pereaksi sulfonasi yang umum seperti asam sulfat pekat, oleum, dan pereaksi lainnya yang mengandung sulfur trioksida.
Sulfonasi senyawa aromatik merupakan salah satu tipe jenis sulfonasi yang paling penting. Sulfonasi tersebut dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa aromatik dengan asam sulfat.
Asam sulfanilat sendiri pada dunia industri yang paling banyak adalah sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan dalam industri farmasi. Asam sulfanilat merupakan sumber bahan obat-obatan sulfa yang bersifat sebagai agen anti bakteri (Ulanira, 2009).

1.2  Tujuan Percobaan
       Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari bagaimana terjadi reaksi substitusi pada sampel yang digunakan untuk pembuatan asam sulfanilat (C6H5NH2SO3) dari persenyawaan anilin (C6H5NH2) dan asam sulfat (H2SO4).

1.3  Manfaat Percobaan
       Manfaat dari percobaan ini adalah praktikan dapat memahami proses bagaimana terjadinya reaksi substitusi pada sampel yang digunakan yaitu reaksi pembentukan asam sulfanilat (C6H5NH2SO3) dari persenyawaan anilin (C6H5NH2) dan asam sulfat (H2SO4).

1.4 Perumusan Masalah
       Perumusan masalah dari percobaan ini adalah :
1.  Berapa gram massa asam sulfanilat (C6H5NH2SO3) yang terbentuk dari persenyawaan anilin (C6H5NH2) dengan asam sulfat (H2SO4) pada mekanisme reaksi substitusi.
2.  Berapa persen ralat yang diperoleh pada percobaan pembuatan asam sulfat.
1.5 Ruang Lingkup
Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, dengan kondisi ruangan :
                               Tekanan udara     :      760 mmHg
                               Temperatur          :      30 oC
Dalam percobaan ini, bahan - bahan yang digunakan adalah Asam sulfat (H2SO4), anilin (C6H5NH2), karbon aktif (C), Natrium hidroksida (NaOH), dan aquades (H2O). Adapun alat - alat yang digunakan, yaitu : gelas ukur, erlenmeyer, beaker glass, termometer, gabus, kertas saring, corong gelas, pipet tetes, bunsen dan penangas pasir.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Reaksi Substitusi
Reaksi substitusi merupakan reaksi yang melibatkan penggantian atom atau gugus atom pada molekul dengan atom atau gugus atom lainnya. Reaksi substitusi terjadi karena suatu molekul memiliki energi yang cukup (energi aktivasi) untuk memutuskan ikatan. Satu ikatan kovalen bisa diputus dengan 2 cara.
       Dalam suatu reaksi ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu apa yang terjadi pada gugus fungsional dan sifat pereaksi yang menyerang. Dalam reaksi organik ada 3 jenis pereaksi, yaitu :
a.         Pereaksi elektrofil : pereaksi yang bermuatan positif,      asam Lewis dan sebagai oksidator (penerima elektron). Contoh : H2O, HNO3, H2SO4
b.  Pereaksi nukleofil : pereaksi yang bermuatan negatif, basa Lewis dan reduktor (melepaskan elektron). Contoh : H2O,  NH3
c.  Pereaksi radikal bebas : pereaksi yg memiliki satu elektron tak berpasangan.       Contoh : Cl. dan   Br.  
(Imbang, 2010)   

2.1.1  Substitusi Nukleofilik
          Bila suatu reaksi substitusi melibatkan nukleofil, maka reaksi disebut reaksi nukleofilik (SN), dimana S menyatakan substitusi dan N menyatakan nukleofilik. Spesies yang bertindak sebagai penyerang adalah nukleofil (basa lewis), yaitu spesies yang dapat memberikan pasangan elektron ke atom lain untuk membentuk ikatan kovalen (Arihta, 2009).
          Spesies datang (nukleofil) menyumbangkan sepasang elektron dan spesies pergi (gugus pergi) meninggalkan tempat bersama dengan sepasang elektron. Reaksi umumnya adalah :
          Nu :  +  R-X → R-Nu  +  X :
          Jika nukleofil datangnya adalah pelarut untuk reaksi (misalnya H2O), reaksi ini disebut sebagai solvolisis (Harwood, 2008).

2.1.2  Substitusi Elektrofilik
          Reaksi substitusi elektrofilik terjadi pada senyawa aromatis, tidak hanya pada senyawa monosiklik seperti benzena, tetapi juga terjadi pada senyawa aromatis polisiklik seperti naftalena dan senyawa heteroaromatis seperti furan, pirol, dan tiofena. Reaksi umumnya adalah :

          C6H6  +  X2     =>      C6H5X                    (Chanafee, 2008)

2.1.3 Substitusi Radikal Bebas
          Substitusi radikal bebas merupakan reaksi yang berhubungan dengan radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau grup atom yang memiliki sebuah elektron tidak berpasangan/bebas. Radikal bebas dibentuk jika ikatan terbelah menjadi dua yang sama sehingga setiap atom mendapat satu dari dua elektron yang dipakai untuk berikatan. Reaksi umumnya :
          R-H  +  Cl . →  RCl  +  H .                         (Imbang, 2010)

2.2 Sulfonasi
       Reaksi sulfonasi adalah reaksi antara senyawa aromatis atau gugus alkil dengan asam sulfat pekat. Sulfonasi senyawa organik/aromatik merupakan salah satu tipe jenis sulfonasi yang paling penting. Sebagai contoh adalah reaksi anilin dengan asam sulfat, adalah sebagai berikut :
       C6H5(NH2)  +  H2SO4  →  C6H4(NH2)SO3H
Atau :


 

       Anilin mempunyai nama lain yaitu fenilamin atau aminobenzena. Selain itu reaksi sulfonasi juga terjadi pada alkohol. Reaksi sulfonasi antara asam sulfat pekat dengan alkohol dapat menghasilkan ester sulfat monoalkil atau dialkil (Saufi, 2004).

2.3  Anilin (C6H5NH2)
       Anilin merupakan bahan kimia yang dapat dibuat dari beberapa macam cara dan bahan, serta dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk kimia. Didalam era industrialisasi saat ini anilin mempunyai peranan penting dan banyak digunakan sebagai zat pewarna dan karet sintetis dalam dunia industri.
 (Siringo-ringo, 2012).

2.4  Asam Sulfat (H2SO4)
Asam sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4. Merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam kebanyakan reaksi kimia. Kegunaan utama termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah, dan pengilangan minyak. Reaksi hidrasi dari asam sulfat adalah reaksi eksoterm yang kuat. Karena asam sulfat bersifat mengeringkan, asam sulfat merupakan agen pengering yang baik dan digunakan dalam pengolahan kebanyakan buah-buahan kering. Di atmosfer, zat ini termasuk salah satu bahan kimia yang menyebabkan hujan asam (Dunan, 2008).

2.5 Asam Sulfanilat ((H2N)C6H4SO3H)
Asam sulfanilat mempunyai rumus kimia (H2N)C6H4SO3H. Merupakan serbuk halus atau kristal abu-abu, agak larut dalam air, alkohol, dan eter, larut dalam air panas dan HCl pekat, dan hangus pada suhu 288-300 oC. Asam sulfanilat adalah hasil sulfonasi dari anilin. Anilin adalah bahan baku dalam industri penghasil bahan pewarna celup. Asam sulfanilat dan garam-garamnya yang terkandung dalam bahan pewarna celup organik memberikan fungsi yang berguna pada kelarutan dalam air atau meningkatkan kecepatan pencucian bahan pewarna yang disebabkan karena kemampuan keduanya mengikat lebih rapat dengan kain. Asam sulfanilat diubah menjadi sulfanilamid yang merupakan satu dari bahan-bahan dasar untuk memproduksi obat-obat sulfa antibakteri. Asam sulfanilat mempunyai isomer yaitu yaitu asam metanilat, gugus sulfonat terletak di posisi dua. Senyawa tersebut digunakan dalam pembuatan bahan pewarna celup azo dan sintesis obat-obat sulfa (Parada, 2011).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Percobaan
Reaksi yang terjadi pada saat percobaan pembuatan asam sulfanilat dapat digambarkan sebagai berikut :


 
            
Gambar 4.1 Reaksi Pembentukan Asam Sulfanilat
Dari percobaan pembuatan asam sulfanilat yang telah dilakukan maka diperoleh hasil-hasil percobaan yang diberikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Pembuatan Asam Sulfanilat
Volume Asam Sulfat
(H2SO4)
Volume Anilin
(C6H5NH2)
Massa Karbon Aktif
Massa Teori Asam Sulfanilat
Massa Praktek Asam Sulfanilat

Ralat
6 ml
5 ml
5 gr
9,48732 gr
7,53 gr
20,59%





4.2  Pembahasan
Asam sulfonil terbentuk dari pemanasan anilin sulfat, berbentuk kristal bewarna putih dalam keadaan murni, tidak dapat larut dalam pelarut organik, larut dalam pelarut anorganik dan larut dalam air dingin (Dimas, 2011)
Dari hasil percobaan diperoleh massa asam sulfanilat 7,53 gram sedangkan menurut perhitungan teoritis diperoleh massa asam sulfanilat 9,48732 gram sehingga didapatkan persen ralat 20,59 %. Persen ralat ini dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya :
1.        Pada saat melarutkan campuran dengan aquades, ada campuran yang tidak larut.
2.        Pada saat pendinginan, kristal-kristal asam sulfanilat kembali larut karena tidak terjaganya posisi beaker glass.
3.        Adanya beberapa kristal asam sulfanilat yang tidak lolos melewati kertas saring.
4.        Pada saat pemanasan, tidak diperoleh suhu yang telah ditentukan.
Asam sulfanilat dibuat dengan mencampurkan anilin dengan asam sulfat pekat dengan perbandingan yang sama, tetapi didalam percobaan tidak melakukan perbandingan yang sama sehingga diperoleh persen alat yang cukup besar.
  
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah :
1.    Penambahan anilin pada larutan H2SO4 dilakukan tetes demi tetes karena H2SO4 yang mengeluarkan panas dapat meledak jika penambahan anilin dilakukan secara cepat dan banyak.
2.    Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah filtrasi dan kristalisasi.
3.    Metode filtrasi dilakukan pada saat penyaringan campuran yang dalam keadaan panas dengan menggunakan dua lapis kertas saring.
4.    Metode kristalisasi terjadi ketika campuran yang dalam keadaan panas disaring sambil didinginkan dalam campuran air dan es, dimana metode tersebut menunjukkan prinsip kristalisasi yaitu dengan adanya perbedaan suhu ekstrim.
5.    Dari hasil percobaan diperoleh massa asma sulfanilat teoritis sebesar 9,48732  gram, sedangkan massa asam sulfanilat praktek sebesar 8,09 gram, sehingga diperoleh persen ralat sebesar 14,73%.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan  dari percobaan ini adalah :
1.    Pada saat filtrasi, wadah untuk hasil filtrasi harus dijaga agar tetap dingin dan larutan yang akan difiltrasi tetap dalam keadaan panas.
2.    Disarankan menggunakan zat pensulfonasi lain seperti oleum sebagai perbandingan.
3.    Pada saat pengeringan kristal asam sulfanilat dalam oven, kristal harus selalu dipantau setiap 5 menit.
4.    Setelah kristal dikeringkan, sebaiknya didinginkan terlebih dahulu ke dalam desikator.
5.    Disarankan menggunakan zat-zat disulfonasi yang lain seperti hidrokarbon jenuh sebagai perbandingan.


DAFTAR PUSTAKA

Arihta, Rizky. 2009. Substitusi Nukleofilik Sunyawa Alifatik. http://www.scribd. com/doc/67994267/Reaksi-Substitusi-Nukleofilik. Diakses pada 11 November 2012.
Chanafee. 2008. Substitusi Aromatik Elektrofilik. http://chanafee.wordpress.com /2008/04/08/sunbtitusi-aromatik-elektrofilik/. Diakses pada 11 November 2012.
Dewanto, Raka dan Aulia Dewi. 2011. Studi Pebentukan Metil Ester dengan Transesterifikasi Sebagai Emulsifier Berbahan Baku Minyak Kelapa Sawit. http://www.diligib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10541-paper.pdf. Diakses pada 11 November 2012.
Dunan. 2008. Asam Sulfat. http://www.chemistryanalist.wordpress.com /2008/10/25/asam-sulfat-h2so4/. Diakses pada 11 November 2012.
Harwood, Laurence M. 2008. At a Glace Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Imbang. 2010. Jenis-Jenis Reaksi Senyawa Organik. http://imbang.staff.umm.ac.id /files/20120/rekasi-reaksi-kimia-organik. Diakses pada 11 November 2012.
Mutiara, Sartika. 2008. Sulfonasi Senyawa Organik. http://tikaamore.belajarkimia. wordpress/2008/12/sulfonasi-senyawa-aromatik.html. Diakses pada 11 November 2012.
Parada, Stefanus Layli. 2004. Kimia Organik I. Jilid 1.
Saufi, Rahmat. 2004. Pembuatan Asam Sulfanilik. http://agustonipujianto.files. wordpress.com/2011/04/organik-sulfonasi.doc. Diakses pada 11 November 2012.
Siringo-ringo, Ismanto. 2012. Anilin. http://www.kimiaringgostar.blogspot.com /2012/05/anilin.html. Diakses pada 11 November 2012.
Wiryawan. 2010. Sulfonasi. http://wir-wiryawan.blogspot.com/. Diakses pada 11 November 2012.


LAMPIRAN A
APLIKASI DALAM INDUSTRI
Pembentukan Metil Ester dengan Transesterifikasi sebagai Emulsifier Berbahan Baku Minyak Kelapa Sawit

Pengolahan CPO (crude palm oil) di Indonesia pada saat ini masih terbatas pada minyak goreng dan sebagian kecil pada produk-produk oleokimia seperti asam lemak, fatty alcohol, sabun, metil ester dan stearin. Sedangkan permintaan akan minyak goreng dalam negeri maupun luar negeri sudah jauh dari mencukupi sehingga terjadi excess supply yang mengancam turunnya harga pasar terhadap minyak goreng berbahan baku kelapa sawit. Padahal apabila CPO dirubah menjadi produkproduk oleokimia dapat memberikan nilai tambah yang cukup tinggi dibanding dengan produk pengolahan minyak kelapa sawit lainnya. Emulsifier merupakan senyawa yang mempunyai aktivitas permukaan dimana dapat menurunkan tegangan permukaan  antara liquid-liquid maupun gas-liquid.
Prosedur pembuatannya adalah  memasukkan minyak sawit ke dalam labu leher tiga. Lalu mengalirkan air pendingin menuju reflux. Menyalakan pemanas dan menjaga sampai suhu yang diinginkan. Selanjutnya mencampur NaOH dengan metanol sesuai dengan variabel. Campuran ini kemudian ditambahkan ke dalam minyak. Campuran tersebut kemudian dipanaskan sampai suhu yang diinginkan dan diaduk dengan stirrer. Setelah itu, produk dimasukkan ke dalam corong pemisah dan didiamkan selama 24 jam. Setelah terbentuk lapisan, bagian bawah dipisahkan dari larutan. Kemudian dilakukan pencucian dengan menggunakan H2SO4, setelah terbentuk layer, kemudian layer pada bagian bawah corong pemisah dipisahkan. Kemudian menambahkan aquadest ke dalam corong pemisah, setelah terbentuk layer, larutan air dipisahkan dengan metil ester. Larutan air dibuang sedangkan metil ester dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan dengan Na2SO4. Kemudian dilakukan penyaringan dengan kertas saring. Kemudian dilakukan analisis kandungan metil ester dengan spektrofotometer-uv. Proses selanjutnya adalah proses sulfonasi metil ester. Metil ester ditambahkan H2SO4 dengan konsentrasi sesuai  variabel. Kemudian dilakukan pemanasan dan pengadukan selama 1 jam dengan suhu reaksi sesuai variabel. Selanjutnya dilakukan proses metanolisis dengan penambahan metanol sebanyak 20%-berat H2SO4. Proses ini dilakukan selama 30 menit pada suhu 60 °C. Setelah itu dilakukan proses penetralan dengan penambahan NaOH 45% berat, proses penetralan dilakukan selama 30 menit dengan suhu 45 °C (Dewanto dan Aulia, 2011).


Cara

1 comment:

  1. KISAH NYATA..............
    Ass.Saya ir Sutrisno.Dari Kota Jaya Pura Ingin Berbagi Cerita
    dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
    saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
    saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
    internet dan menemukan nomor Ki Kanjeng saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya di kasih solusi,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Kanjeng alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
    sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
    Kanjeng di nmr 085320279333 Kiyai Kanjeng,ini nyata demi Allah kalau saya tidak bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.

    KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
    BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!

    ((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))

    Pesugihan Instant 10 MILYAR
    Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :

    Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
    Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
    dll

    Syarat :

    Usia Minimal 21 Tahun
    Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
    Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
    Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
    Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda

    Proses :

    Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
    Harus siap mental lahir dan batin
    Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
    Pada malam hari tidak boleh tidur

    Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :

    Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
    Ayam cemani : 2jt
    Minyak Songolangit : 2jt
    bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt

    Prosedur Daftar Ritual ini :

    Kirim Foto anda
    Kirim Data sesuai KTP

    Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR

    Kirim ke nomor ini : 085320279333
    SMS Anda akan Kami balas secepatnya

    Maaf Program ini TERBATAS .

    ReplyDelete