Dalam tulisan kali ini penulis ingin menjelaskan beberapa alasan kenapa Teknik Kimia USU kurang berprestasi.
1. Sumber Daya Mahasiswa (SDM)
Jika kita ditanya mengapa Jurusan lain berprestasi dan Jurusan kita tidak, maka kita harus berhening sejenak. berfikir sebelum berargumen. dalam kasus ini penulis menganggap jawaban untuk pertanyaan diatas yaitu ada pada DIRI KITA SENDIRI. kita harus bertanya ke diri kita, Apa yang telah kita lakukan untuk jurusan kita. Sudah cukupkanlah kita menyalahkan ini itu tanpa bertanya kepada diri kita sendiri. Masalah klise yang selalu terucap adalah LAPORAN. Bagi kamu yang belum mengetahui arti laporan saya akan menjelaskan arti Laporan di Teknik Kimia USU. Laporan adalah suatu tugas yang ada di Teknik Kimia yang harus dikerjakan setelah selesai praktikum. Dalam hal ini praktikan harus mengerjakan laporan dengan waktu yang telah ditentukan untuk diselesaikan (deadline). Laporan ini ada yang bertuliskan tangan namun ada juga yang menggunakan ketik. Dalam hal ini kebanyakan Laporan di Teknik Kimia USU adalah dalam bentuk tulis tangan. Mungkin karena alasan tulis tangan ini dan susahnya mendapatkan acc membuat kebanyakan mahasiswa di Teknik Kimia menyalahkan yang satu ini dalam setiap pertanyaan tentang prestasi jurusan ataupun akademik mahasiswa. Pertanyaan kembali harus kita lontarkan kepada diri kita. Pantaskah kita menyalahkan laporan ?!. dan Sekali lagi jika kita bertanya, Apakah jurusan yang berprestasi itu, mahasiswanya tidak mengerjakan laporan, dan jika iya bagaimana bentuk laporannya susah atau tidak ?. Dalam kasus ini penulis asumsikan jika jurusan yang berprestasi itu adalah dari Fakultas Teknik maka laporan adalah hal wajib yang harus diselesaikan, sehingga dalam hal laporan, Teknik Kimia maupun jurusan Teknik lainnya adalah setimbang. Lalu bagaimana tingkat kesusahannya. Berdasarkan pengalaman setiap mahasiswa mengaku bahwa laporan di zamannya adalah paling berat dan jika ditanya kepada angkatan lebih tua maka jawabannya tetap sama laporannya yang paling berat dan begitu juga antar jurusan. Jadi untuk masalah berat atau susahnya suatu laporan, itu adalah relatif, tergantung bagaimana mahasiswa memandangnya dan manajemen waktu sang praktikan. Masih pantaskah kita menyalahkan laporan?
Penulis tidak bisa pungkiri bahwa laporan di Teknik Kimia USU memang cukup memakan waktu untuk bisa diselesaikan sehingga memang didalam menyelesaikannya harus pandai membagi waktu. Kebanyakan mahasiswa kalah dibagian ini. kurangnya perencanaan dan memanage waktu membuat laporan seakan-akan cukup menghantui jika mendekati deadline, dan alhasil laporan menjadi kambing hitam kekesalan kita. penulis pernah bertanya kepada mahasiswa seangkatan tentang cara memanage waktu belajar dengan laporan. Kemudian dia mengatakan, "kita harus memanfaatkan waktu dengan efisien, dalam hal apapun kita harus bisa cepat menyelesaikannya" maksud dari jawaban ini adalah kita diharuskan memaksimalkan kemampuan otak kita, membaca harus cepat, melakukan apapun harus cepat dan cermat termasuk menyelesaikan laporan. Dan setelah penulis perhatikan apa yang diucapkan sesuai dengan tindakannya, maka sosok ini haruslah kita contoh. Teknik Kimia USU punya segudang sosok yang harus dicontoh. Tapi memang bagi kamu yang ingin meniru tindakan diatas haruslah mengubah habit, fokus kepada perencanaan serta goal yang mau di gapai, insya Allah prestasi bisa diraih dan laporan tidak menjadi beban melainkan kewajiban sang pemeneng.
2. Infrastruktur Bukanlah Harga Mati
Masalah klise kedua adalah infrastruktur. Dalam kasus ini memang jurusan akan terasa cukup ideal dan kondusif jika memiliki infrastruktur yang baik dan lengkap. Tapi apa yang terjadi jika infrastruktur tidak lengkap? Apakah kita harus meratapi nasib dan tidak bisa berkembang? Tentu saja jawabannya TIDAK. Misalnya dalam kasus yang satu ini penulis ingin menggambarkan sosok kedua di Teknik Kimia yang sangat berpengaruh terhadap penulis dan agen perubahan. sosok kedua ini bernama Reviana Revitasari. Kakak kita ini orang yang sangat positive thinking. Penulis cukup salut dengan alumni satu ini. Selain punya perencanaan yang jelas beliau juga aktive di organisasi besar. Namun ditengah kesibukannya itu (dan pastinya tetap mengerjakan LAPORAN) kakak kita ini termasuk mahasiswa yang cukup berprestasi. Anda bisa bertanya kepada jurusan Teknik Kimia tentang daftar penghargaan yang diraihnya. yang ingin penulis tekankan dalam kasus ini adalah kebanyakan mahasiswa mengeluh tentang infrastruktur yang kurang memadai namun dilain pihak alumni Teknik Kimia USU 2009 ini mampu membuktikan bahwa infrastruktur bukanlah harga mati. Prestasi itu pilihan tinggal bagaimana kita mensyukuri fasilitas dan memaksimalkannya.
Bagaimana jika fasilitas kampus lengkap, dalam hal buku. apakah kita mau membacanya? kita bisa menjawabnya dalam hati masing-masing. sehingga cukupkanlah kita juga menyalahkan infrastruktur.
Demikian tadi alasan kenapa Jurusan Teknik Kimia USU kurang begitu berprestasi yakni sedikit orang mencari solusi dan berusaha mencari kambing hitam. Ingat kemajuan Teknik Kimia ada di tangan kita. Penulis juga belajar dalam hal ini karena tidak ada manusia yang sempurna sehingga setiap kita harus melengkapi dan menegur jika ada salah dan berusahalah menjadi pendengar yang baik. Dan seperti pepatah "tirulah padi, semakin berisi maka semakin menunduk".
Semoga bermanfaat